AshefaNews – Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan menambah jenis vaksin booster Covid-19.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril mengatakan bahwa Indovac dapat dipakai sebagai booster untuk masyarakat yang sebelumnya mendapat vaksinasi primer Pfizer dan AstraZeneca.
“Pemerintah menambah Indovac sebagai jenis vaksin booster untuk meningkatkan proteksi masyarakat dari COVID-19, terutama bagi masyarakat rentan”, ungkap Syahril dalam keterangannya, Jumat (28/4/23).
Syahril menjelaskan, booster kedua Indovac diberikan dalam dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml. Pemberian booster dilakukan dalam waktu 6 bulan sejak vaksinasi booster pertama.
Saat ini regimen dosis lanjutan (booster) yang dapat dilakukan terdiri dari 24 kombinasi sebagai berikut:
Kombinasi untuk vaksin primer Sinovac:
– AstraZeneca separuh dosis atau 0,25 ml.
– Pfizer separuh dosis atau 0,15 ml
– Moderna dosis penuh atau 0,5 ml
– Sinopharm dosis penuh atau 0,5 ml
– Sinovac dosis penuh atau 0,5 ml
– Zifivax dosis penuh atau 0,5 ml
– Indovac dosis penuh atau 0,5 ml
– Inavac dosis penuh atau 0,5 ml
Kombinasi untuk vaksin Primer AstraZeneca:
– Moderna separuh dosis atau 0,25 ml
– Pfizer separuh dosis atau 0,15 ml
– Astra Zeneca dosis penuh atau 0,5 ml
– Indovac dosis penuh atau 0,5 ml
Kombinasi untuk vaksin Primer Pfizer:
– Pfizer dosis penuh atau 0,3 ml
– Moderna separuh dosis atau 0,25 ml
– Astra Zeneca dosis penuh atau 0,5 ml
– Indovac dosis penuh atau 0,5 ml
Syahril menyebut aturan penambahan regimen vaksin Indovac tertuang dalam Surat Edaran Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor IM.02.04/C/2034/2023 tanggal 23 April 2023.
Berdasarkan ketentuan surat edaran, pemberian booster dilakukan melalui dua mekanisme, yaitu homolog dan heterolog.
Mekanisme homolog adalah pemberian dosis lanjutan (booster) dengan menggunakan jenis vaksin yang sama dengan vaksin primer yang telah didapat sebelumnya. Jadi, jika vaksin primer (pertama dan kedua) AstraZeneca, maka booster juga AstraZeneca).
Sementara mekanisme heterolog adalah pemberian dosis booster dengan menggunakan jenis vaksin yang berbeda dengan vaksin primer dosis lengkap yang telah didapat sebelumnya. Misalnya, jika vaksin pertama dan kedua Pfizer, maka vaksin booster dapat menggunakan Indovac atau vaksin jenis lainnya.
(FARABI-WAH)