AshefaNews – Gelombang panas yang sedang melanda sebagian wilayah Indonesia khususnya di Tangerang ini menyebabkan suhu lingkungan terasa “lebih panas” dari biasanya. Sedikit aktivitas di luar ruangan saja sudah membuat pakaian basah oleh keringat.
Kondisi yang tidak biasa ini perlu diantisapasi agar tubuh tidak panas berlebih yang dapat menyebabkan banyak keluhan. Menurut Dokter RS Sari Asih Karawaci, dr Fadl Ambara, suhu tubuh dapat meningkat akibat adanya perbedaan suhu lingkungan dan kelembaban udara yang relatif tinggi.
“Suhu lingkungan yang tinggi dan aktivitas pada suhu lingkungan yang tinggi dapat menyebabkan overstress dan metabolisme panas pada tubuh sehingga dapat berpotensi mengalami heat cramps (kram panas ), heat syncope (penurunan kesadaran akibat panas), heat exhaoustion ( kekurangan air, dan kekurangan garam), heat stroke (gangguan pada tubuh akibat serangan panas),” sebut dokter yang akrab dipanggil dr Fadli ini.
Disebutkannya, Heat stroke dan kerusakan otak permanen juga dapat terjadi jika suhu tubuh tidak dapat segera dikontrol ke posisi normal. Pada suhu tubuh kurang dari 34°C metabolisme selular akan menurun dengan tajam, dapat mengakibatkan ketidaksadaran dan cardiac arhytmias ( gangguan Irama Jantung).
Dr Fadli Ambara juga menyebutkan jika pengeluaran keringat berlebih pada saat kita melakukan olahraga juga dapat menyebabkan terjadinya dehidrasi. Beberapa jam berkegiatan di dalam suatu lingkungan panas menyebabkan dehidrasi. Tubuh akan banyak mengeluarkan air melalui keringat sebagai respon dari pengeluaran panas tubuh.
Apabila dalam beberapa jam seseorang mengeluarkan keringat secara intens, dapat mengakibatkan kelelahan pada kelenjar keringat sehingga terjadi ketidakmampuan tubuh untuk mengatur suhu inti tubuh.
“Salah satu cara untuk mencegah dehidrasi yaitu penggantian cairan tubuh. Tujuan penggantian cairan yang utama adalah memelihara volume cairan di dalam tubuh sehingga proses fisiologis metabolisme di dalam tubuh dapat berjalan dengan normal. Mengkonsumsi cairan pada saat suhu di lingkungan tinggi, dapat meningkatkan aliran darah ke kulit untuk mendinginkan tubuh dengan lebih efektif,”sarannya.
Mengkonsumsi banyak cairan pada suatu lingkungan panas memberikan beberapa perlindungan sebab dapat menunda kemungkinan terjadinya dehidrasi, mencegah peningkatan keluaran keringat berlebihan ,dan menurunkan resiko kenaikan suhu inti tubuh.
Berikut tips dari dr Fadli Ambara bagi yang beraktivitas di luar ruangan saat suhu terik
- Pastikan status rehidrasi tubuh kita baik dengan mengkonsumsi cairan minimal 1500-2000 cc setiap harinya. Dianjurkan untuk mengkonsumsi 400 sampai 600ml air, 20 menit sebelum kita beraktifitas di lingkungan dengan suhu tinggi dan berguna menggantikan mineral yang keluar pada saat berkeringat.
- Mengkonsumsi air 15-200 ml atau segelas air setiap 15-20 menit jika kita beraktifitas pada suhu lingkungan yang tinggi.
- Penggunaan tabir surya selain untuk mencegah Sun Burn dapat juga untuk menghindari paparan sinar matahari yang terlalu panas.
- Gunakan pakaian dengan warna yang terang, ringan, dan berukuran pas sehingga dapat membantu untuk menstabilkan suhu tubuh.
- Mengkonsumsi makan yang banyak mengandung air dalam hal ini buah buahan contohnya seperti melon semangka stroberi anggur jeruk adalah pilihan yang terbaik, dengan mengkonsumsi buah buahan tersebut dapat membantu rehidrasi tubuh kita saat kita beraktifitas di dalam lingkungan degan suhu tinggi.
- Meminum air kelapa adalah salah satu cara yang baik untuk membantu rehidrasi tubuh. Vitamin, mineral, dan elektrolit dalam air kelapa menjadikannya cara yang efektif untuk merehidrasi dan memulihkan energi tubuh ketika mengalami stres akibat aktivitas pada lingkungan bersuhu tinggi.
- Dan yang terakhir sebisa mungkin ada waktu untuk beristirahat di lingkungan dengan suhu yang lebih rendah, untuk mengurangi mengurangi stress pada tubuh akibat suhu lingkungan yang tinggi.
(RM – SA)